8 Jul 2011

do not know what to call it...

Tertahan sama sesuatu yang tidak tahu harus menyebutnya apa. Hanya bisa dirasa walau hanya terkadang. Datang dan pergi sesuka hati, sebentar datang sebentar hilang. Berusaha mencoba mengalihkan kedatangannya setiap saat. Banyak cara dilakukan termasuk mengganti arah tujuan. Mencoba berpaling menuju titik lain dengan harapan segera melupakan dan bisa beralih meninggalkan.

Ada rasa bahagia saat bisa berpaling menuju sebuah titik baru. Namun tiba-tiba terkenang kembali saat semua sudah pulih. Terkadang tertawa mengingatnya, terkadang menangis tersedu. Bukan ini yang diharapkan, kembali lemah saat ingin beranjak pergi. Kembali terkenang saat melangkah pergi. Ada rasa benci dalam diri yang entah mengapa terlalu lemah untuk menghilangkan semua.

Mencoba walau tanpa pernah terlihat. Bukan sengaja bertahan, hanya saja tertahan. Tanpa pernah tertoleh sedikitpun. Seperti jam dinding yang terhenti berdetak dan tak ingin berdetak kembali karena batrainya habis. Hanya ingin batrai yang pas yang bisa menghidupkannya lagi. Sebelum batrai itu ada jangan harap ia akan kembali berdetak. Walau harus menunggu sampai akhir dunia karena buatnya dunia sudah berakhir saat itu juga.

Tertahan karena seseorang meski sudah mencoba yang lain, tetap tidak bisa. Semua itu entah apa namanya. Hanya ada rasa takut merasuki hingga tidak tahu lagi harus berbuat apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar