15 Okt 2011

Telinga

Telinga gunanya untuk mendengar, mendengar semua yang bisa didengar. 
Entah suara sumbang atau suara merdu. 
Masukkan saja lewat telinga kanan lalu keluarkan lewat telinga kiri bila itu suara sumbang. 
 Masukkan saja lewat telinga kanan lalu simpan sebentar di hati lalu kunci di kepala bila itu suara merdu.
Selagi itu kamu yang bersuara, entah sumbang atau merdu akan selalu ku dengar. 
Bila dia atau mereka yang bersuara, entah sumbang atau merdu maaf saja tak kan kudengar.
Sayangnya tak mudah untuk begitu.
Suara sumbang sering kali menggoyahkan jiwa.
Ingin rasanya punya saringan.
Saringan yang bisa mengubah suara sumbang menjadi merdu didengar tanpa merusak isinya.
Terlalu sering mendengar suara merdu tidak baik.
Perlu suara sumbang untuk menyeimbangkan.
Suara sumbang awal dari sebuah harmoni.
Lambang dari sebuah proses panjang yang menciptakan keindahan.
Di dalamnya ada sebuah proses belajar yang berharga.
Walau sering kali pusing melanda bila mendengarnya.
Nah telingaku bersabarlah.
Teruslah menemani mendengar semua suara yang ada.
Berfungsilah sesuai takdirmu.
Terima kasih sebelumnya buat semua yang dilewati.
SEMANGKA!!!





12 Okt 2011

SEMANGKA!!!


Pas nulis tulisan ini posisi lagi sendirian di loby GS kampus Balapan. Hari ini kebetulan jadwal jaga ruang asdos dan sekalian liat tugas koreksi. Habis tanda tangan absensi langsung ke ruang tunggu dosen buat liat tugas, tentunya dengan perjuangan ngelewati dua petugas administrasi yang ramah banget, saking ramahnya ketawa mulu hahahahahaaa… Sampe minggu ke 4 belum ada tugas yang harus di koreksi, antara seneng dan ga seneng. Seneng soalnya belum ada yang harus di pusingin, ga seneng soalnya berarti besok-besok bisa bakalan banyak banget tugasnya.

Semester ini rada nekat sebenernya ngambil grader buat mata kuliah Perpajakan 2. Secara udah lupa semua sama yang berbau-bau pajak, tapi hajar aja deh dulu bisa kenapa sekarang ndak bisa. Toh itung-itung belajar pajak lagi dan sekarang juga lagi ikutan brevet pajak. Semoga kedepan bisa ngelewatin semuanya dan apa yang di jalani sekarang bisa jadi investasi buat masa yang akan datang. Tetep semangat y Bertha, kamu pasti bisa. SEMANGKA!!!

9 Okt 2011

09.10.11


          Iseng buka-buka folder email, ga sengaja menemukan jejak jaman prasejarah hahahahahaaa… Kok masih berasa ada sesuatu yaa. Bukan masih mengharapkan atau apalah itu. Cuma ada sesuatu yang kenyataannya beda banget. Mungkin bener ya istilah yang bilang kalo manusia itu mudah banget berubah dan lidah itu tidak bertulang (artiin sendiri kira-kira apa maknanya... hehehe)

          Sebenernya isinya sederhana banget maknanya cukup dalam, tapi ga ngerti juga klo yang nulis cuma sekedar nulis. Isinya kurang lebih gini :
Iya tha, aku ngerti prasaanmu . Aku jg mau kok selalu jadi temen & sahabatmu.
Maafin aku ya tha...

          Email itu tertanggal 3 Desember 2008, kira-kira hampir 3 tahun yang lalu dan jadi email terakhir yang dia kirim. Dia yang dulu pernah jadi teman bahkan sahabat terbaik yang sekarang mungkin udah lupa sama semuanya. Keadaan ini mungkin yang terbaik untuk saat ini, dia pasti punya alasan sama semua pilihan yang diambil. Kesimpulannya kami sedang dikalahkan oleh sebuah lebel yang melekat karena sebuah masa. 

           Tulisan ini dibuat bukan untuk mengusik atau mengganggu keadaan saat ini, tanpa pernah ada maksud terselubung apapun. Hanya menyesali keadaan yang sepertinya ga akan pernah bisa berubah, ya sekali lagi kami sedang dikalahkan oleh sebuah label yang bernama “MANTAN”.